Rabu, 04 November 2015

ADMINISTRASI MANAJEMEN PENDIDIKAN




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya dengan firasat (dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa defenisi perencanaan ?
2.    Jenis-jenis perencanaan ?
3.    Apa kegunaan perencanaan ?
4.    Bagaimana langkah-langkah penyusunan perencanaan ?

C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui defenisi perencanaa
2.    Untuk mengetahuan jenis-jenis perencanaan
3.    Untuk mengetahui kegunaan perencanaan ?
4.    Untuk mengetahui langkah-langkah penyusunan perencanaan ?

D.    Manfaat
Meningkatkan pengetahuan tentang perencanaan dalam berbagai sisi kehidupan.




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Perencanaan secara garis besar diartikan sebagai proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu member jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah merupakan bersama anggota korporasi,  artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi kesalah pahaman dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Dalam sebuah perencanaan terdapat unsur-unsur perencanaan. Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan. Unsur pertama adalah tindakan apa yang harus dikerjakan, kedua ada sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan, ketiga dimana tindakan tersebut dilakukan, keempat kapan tindakan tersebut dilakukan, kelima siapa yang akan melakukan tindakan tersebut, dan yang terakhir bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
B. Jenis-Jenis Perencanaan
Ada beberapa macam perencanaan yang ditinjau dari beberapa segi,yaitu:
1.  Jenis perencanaan menurut prosesnya :
a)   Policy Planning, suatu rencana yang memuat kebiajkan-kebijakan saja, tentang garis besar atau pokok dan bersifat umum. Mengenai apa dan bagaimana melaksanakan kebijakan itu tidak dirumuskan. Contohnya ada pada GBHN.
b)   Program Planning, merupakan perincian dan penjelasan daripada policy planning. Dalam perencanaan ini biasanya memuat, hal-hal berikut:
(1)   Ikhtisar tugas-tugas yang harus dikerjakan
(2)   Sumber-sumber dan bahan-bahan yang dapat digunakan
(3)   Biaya, personalia, situasi dan kondisi pekerjaan
(4)   Prosedur kerja yang harus dipatuhi
(5)   Struktur organisasi yang harus dipenuhi
c)    Operational Planning (perencanaan kerja), yakni suatu perencanaan yang memuat hal- hal yang bersifat teknis seperti cara-cara pelaksanaan tugas agar berhasil mencapai tujuan yang lebih tinggi. Hal-hal yang sering kali dimuat dalam perencanaan ini adalah:
(1)   Analisa daripada program perencanaan
(2)   Penetapan prosedur kerja
(3)   Metode-metode kerja
(4)   Tenaga-tenaga pelaksana
(5)   Waktu, dan sebagainya
2.  Jenis perencanaan menurut jangka waktunya :
a)  Long Range Planning, yaitu perencanaan jangka panjang yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun
b)  Intermediate Planning, yaitu perencanaan jangka menengah yang waktu pelaksanaanya membutuhkan waktu antara 1 hingga tiga tahun
c)  Short Range Planning, yaitu perencanaan jangka pendek yang pelaksanaannya membutuhkan waktu kurang dari 1 tahun
3.  Jenis perencanaan menurut wilayah pelaksanaannya :
a)  National Planning, yakni rencana yang diperuntukkan bagi seluruh wilayah Negara
b)  Regional Planning, yakni rencana untuk suatu daerah
c)  Local Planning, yakni rencana untuk suatu daerah yang sangat terbatas.
4.  Jenis perencanaan menurut penggunaannya :
a)  Single Use Planning, yaitu suatu perencanaan hanya untuk sekali pakai saja. Dalam artian jika rencana tersebut telah tercapai, maka tidak akan digunakan lagi
b)  Repeats Planning, yaitu perencanaan yang dipakai secara berulang-ulang, walaupun sudah dilaksanakan berkali-kali
5.  Jenis perencanaan dilihat dari segi luasnya usaha kegiatan :
a)  General Planning, suatu rencana yang dibuat secara garis besar dan menyeluruh untuk kegiatan kerja sama yang lebih luas. Misalnya rencana Kepala Bidang Kanwil untuk satu tahun pelajaran
b)  Special (Concentrated) Planning, suatu rencana mengenai kegiatan khusus, misalnya perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengatasi kesulitan belajar dikelas IPA
Perencanaan telah diterapkan pada semua jenis kegiatan dan sesungguhnya terdapat berbagai jenis perencanaan. Beberapa rencana meliputi: kegiatan yang sangat luas, sedangkan ada juga yang meliputi kegiatan terbatas saja, ada yang semata-mata meliputi pertimbangan operasional, sedangkan yang lain menitik beratkan pada pelaksanaan, biaya,kualitas atau unsur-unsur penting lainnya.

C. Kegunaan Perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perencanaan sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi tersebut. Adapun kegunaan dari pada perencanaan adalah :
1.  Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah-ubah, oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan. Sebelum melakukan sesuatu untuk waktu yang akan datang, lebih dulu dibuat suatu pedoman atau dasar atau standard dimana standard ini dapat dipakai sebagai ukuran. Walaupun demikian sering terjadi bahwa kejadian-kejadian di masa mendatang kurang sesuai atau timbul penyimpangan dari rencana semula. Dalam hal ini, yang penting adalah memilih suatu cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.
2.  Mengarahkan Perhatian Pada Tujuan,
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dengan demikian jelaslah bahwa perencanaan mempunyai fungsi untuk mengarahkan perhatian kepada tujuan tersebut. Perencanaan yang baik akan memberikan arah dari masing-masing bagian dalam organisasi menuju kepada satu sasaran/tujuan yang telah ditetapkan.
3.  Memperingan Biaya,
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
4.  Merupakan Sarana Untuk Mengadakan Pengawasan,
Hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya perencanaan. Seperti telah di uraikan di muka, bahwa pengawasan dilakukan dengan membandingkan apa yang telah dilakukan dengan apa yang telah direncanakan.

D. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun perencanaan adalah sebagai berikut :
1.  Menetapkan tujuan
Dibuat tujuan secara umum kemudian baru di pecah-pecah menjadi beberapa tujuan untuk masing-masing bagian.Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu  titik akhir tentang apa yang dikerjakan.Selain itu tujuan menggambarkan pula tentang apa yang harus dicapai setelah dibuatnya pola kerja(network) dari pada kebijakan,strategi,prosedur,aturan,anggaran dan program.
2.  Menyusun anggapan-anggapan (premising)
Menciptakan,mencari kesesuaian penggunaan dan menyebarkan anggapan perencanaan.Langkah ini merupakan salah satu prinsip pokok dari perencanaan akan lebih tekoordinir apabila makin banyak individu yang terlibat didalam perencanaan,dimana mereka berusaha untuk mengetahui dan menggunakan anggapan secara acak.Anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana.
3.  Menentukan berbagai alternative tindakan
Ada cara-cara yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan dan ada pula ada yang sudah sesuai.Agar tujuan tercapai sebaiknya dipilih cara-cara yang sesuai.
4.  Mengadakan penilaian terhadap alternatif tindakan yang sudah dipilih.
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu.
5.  Mengambil keputusan
Setelah diadakan penilaian dengan mengadakan pembanding serta pertimbangan-pertimbangan yang masak terhadap berbagai alternatif, barulah diambil keputusan tentang alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
6.  Menyusun rencana pendukung
Di buatnya suatu perencanaan membutuhkan dukungan dari perencanaan yang lain. Contohnya Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) telah memutuskan untuk menambah kereta api baru pada jalur-jalur di jawa dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan angkutan kepada masyarakat.Adanya rencana tersebut PJKA masih harus merencanakan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang melayani Kereta api tersebut , pemeliharaan, jadwal perjalanan.

















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya dengan firasat (dugaan).
perencanaan dibagi beberapa jenis menurut prosesnya, jangka waktunya, wilayah pelaksanaannya, dan penggunaannya. Perencanaan sangat dikaitkan dengan pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan tidaklah mudah dibutuhkan berbagai alasan-alasan yang bias menentukan keputusan tersebut. Dalam merencanakan suatu keputusan semua harus berorientasi kearah yang bias menguntungkan satu sama lain dan harus melihat kekurangan-kekurangan yang akan diputuskan.
B.   SARAN
Disarankan kepada setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya karena perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses-proses perencanaan

DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh Dimas Novrana di 18.17 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar